Pakai Kindle di Indonesia? Kenapa Ga? (UPDATED)

I’m a cheapskate.

Singkatnya, itulah kenapa saya lebih banyak baca e-book ketimbang buku. Selain karena ga ada budget buat beli buku-buku yang saya pengen (kebanyakan buku yang saya pengen memang berbahasa Inggris, yang artinya saya harus beli buku impor), saya juga ga punya tempat buat naruh bukunya. Karena saya perantau, e-book adalah pilihan tepat karena saya bisa bawa sebanyak-banyaknya tanpa makan tempat. Dan ketika saya pindah atau balik ke kampung, saya ga perlu ngirim berkardus-kardus buku ke rumah. Cukup bawa external harddisks saya.

Selama ini saya selalu baca buku di laptop. On a small, portable desk, tanpa kursi, yang otomatis bikin saya sering sakit punggung. Jadi, saya bacanya ga selalu duduk. Sering juga saya baca tiduran, on my stomach. Berbagai cara saya lakukan biar membaca di laptop jadi lebih mudah. Misalnya nungging menjauhkan mata dari layar sambil membesarkan tulisan biar tetap kelihatan tanpa kacamata.

Solution: An E-reader Device

Lalu saya mikir, “Beli tablet aja kali ya?” Tapi dengan budget seadanya, tablet apa yang bisa saya beli? Setelah browsing review-review ke sana kemari, akhirnya saya mantap membeli Kindle Fire (First Generation) melalui teman yang sedang berada di US. That was November 2012. Dan karena teman saya balik ke Indonesia baru Juli 2013, otomatis saya menunggu dia pulang karena ongkir ke Indonesia lumayan juga (like I said earlier, I’m a cheapskate). Karena saya telat pesan, kiriman Kindle saya terhalang traffic Natal dan baru sampai ke teman saya awal bulan Desember.

Kindle Problems and Limitations and How to Get Around It

Saya harus membaca banyak sekali halaman Amazon Help untuk mengetahui bagaimana memakai Kindle Fire ini. Karena Amazon tidak punya basis di Indonesia, saya harus mendaftar dengan alamat di US (dengan alamat teman saya). Tadinya saya takut ga bisa beli e-book di Kindle Store karena saya ga punya credit card dan memang ga niat bikin. Tapi, kita bisa kok beli buku dari Amazon tanpa kartu kredit on file (dicantumkan di akun). Caranya? Pakai gift card. Saya nitip teman untuk membelikan gift card yang kemudian saya redeem. Just in case saya pengen beli buku. Selama ini sih, saya masih menikmati e-book gratisan yang “dijual” Amazon.

E-books klasik misalnya karya Charles Dickens, Jane Austen, dll. ada di Amazon dan rata-rata gratis karena sudah menjadi public domain. Banyak juga e-books baru yang digratiskan di Amazon dalam durasi tertentu (bisa hanya satu hari saja). Saya biasanya mencari daily free e-books di Daily Free Books yang cukup komplit karena bisa search by genre, ranking, stars. Selama Kindle ini belum ada di tangan saya, saya juga bisa mengirimkan e-books dengan format (yang bisa dibaca Kindle) ke alamat e-mail Kindle saya, free of charge.

Selain itu, saya juga mengirimkan e-books yang saya dapat dari NetGalley (harus daftar dan mengirimkan request, baru bisa men-download buku jika sudah disetujui oleh penerbit) ke Kindle saya (setelah memasukkan alamat e-mail Kindle ke dalam setting).

Saya bisa membace buku2 itu sekarang walaupun device Kindle Fire ini belum ada di tangan saya, melalui Kindle Cloud Reader yang saya buka melalui komputer (laptop butut saya atau PC butut kantor). Setelah nanti Kindle saya peroleh, saya juga bisa memasukkan sendiri e-books yang saya punya ke dalam Kindle device melalui komputer.

Sayangnya, sampai sekarang saya masih punya masalah dengan apps. Karena saya ga punya US credit cards, saya ga bisa beli apps, bahkan yang gratis sekalipun. Kindle Fire HD punya fitur VPN (virtual private network) yang bisa membuat device Kindle seolah2 berada di US karena memakai IP address US. Sayangnya, fitur ini belum ada di Kindle Fire. Saya masih bingung gimana cara mengakali masalah ini. Sudah browsing ke mana2 belom nemu tutorial yang jelas dan mudah dipahami karena saya gaptek walaupun saya lancar baca instruksi dalam bahasa Inggris. Di Youtube pun ga ada. 😥

Otomatis karena nantinya saya ada di luar US, saya juga ga bisa menikmati one-month Kindle Prime trial untuk mendownload video. Padahal pengen juga sih. Walaupun saya sudah punya banyak stok video (lebih dari 2 TB film+TV series), lumayan kan kalau bisa menikmati fitur ini.

Anyone who reads this, assuming that someone does, please help me get around the problem of using Kindle Fire outside of US, especially setting up VPN. Tolong banget kalo ada yang punya Kindle Fire dan pernah praktek set up VPN atau kenal dengan seseorang yang pernah coba, kontak saya ya.

Don’t speak any Indonesian? Looking for the English version? Click here.

UPDATE 20 Juli 2013

Ini adalah hasil menjawab pertanyaan Gladys tentang CONS Kindle Fire, khusus buat Ren dan temen2 lain yang pengen tau lebih banyak tentang Kindle Fire.

PERTAMA
Kindle dibandingkan dengan tablet lain itu kayak Mac versus Windows. Amazon membatasi aplikasi2 Android yang diinstal ke Kindle. Misalnya, Kindle yang ga di-root ga bisa menjalankan aplikasi screenshot. Ini agak mengganggu buat saya yg butuh banget fitur ini. Masih ada lagi aplikasi2 android yang ga bisa dijalankan di Kindle. Bisa diinstal, bisa dibuka, tapi ga bisa beroperasi.

KEDUA
Kindle ga dijual Amazon secara langsung di Indonesia. Artinya kalau kamu beli langsung dari Amazon (US atau UK) ongkirnya muahal bgt. Saya ga tau dia ada semacam “distributor” di Singapura atau ga, tp setau saya Amazon ga punya basis di Singapura. (Kalo ada, kan bakal lebih irit ongkir.) Kalo kamu beli di toko di Indonesia, harganya udah jauh lebih mahal.

KETIGA
Kindle Fire hanya punya memori internal 8 GB (dan yang bisa kamu pakai itu sekitaran 5,5 GB–karena sisanya dipakai untuk aplikasi bawaan Kindle), ga punya kamera, dan ga punya slot memori eksternal. Buat saya sih sebenernya segitu ga cukup, tapi saya masih punya cara untuk ngakalin itu.

Sebenernya itu sih utamanya CONS untuk pertimbangan beli Kindle vs. Android lain, misalnya Samsung. Kalo saya, sebenernya mikir masalah budget kan…. Saya beli KF ini karena waktu itu belum ada tablet branded yang oke dengan harga 1,5 jutaan. Tapi beberapa bulan setelah beli langsung ada Asus sama Acer yg 1,5 jutaan.